Friday, October 28, 2016

KBB #54 Traditional Mooncake

Salah satu makanan tradisional dari negeri asal kakek nenek yang masih ditunggu-tunggu setiap tahunnya adalah kue bulan. Dari kecil sampai sekarang sudah ga kecil lagi, di kepala ini hanya ada dua jenis kue bulan, yang pertama yang masih tradisional banget dengan kulit keras warna putih biasanya ada cap merk dan isian yang cenderung standar (standar disini maksudnya tidak pakai telur). Kue bulan jenis kedua itu yang lebih sophisticated  dengan kulit lembut cenderung berminyak dengan isian yang lebih fancy  semacam daun lotus, biji matahari, dan tentunya telur asin! Saya sendiri sih suka kedua jenis kue bulan ini, kalau diminta untuk pilih mana yg lebih favorit itu semacam diminta pilih antara mama dan papa, " Dua - dua nya aja ga boleh?"





Selama ini kue bulan termasuk di dalam daftar makanan yang "emang mungkin bikin sendiri dirumah?" sampai mulai banyak orang yang mencoba buat dan akhirnya dapat surat tjinta dari KBB yaitu kue bulan. Okay kayanya memang sudah waktunya kita mencoba buat kue yang selama ini masuk ke daftar yang tadi sudah disebut diatas. 


Setelah mencoba... hmm.. komponennya memang agak banyak tapi ternyata tidak sesulit yang selama ini ada didalam pikiran, mungkin karena hanya mencoba yang sederhana dan bukannya mencoba kue bulan sophisticated yang biasanya di plastik per buah, dikasih pula pisau plastiknya dan packaging nya cantik bikin hati ga rela membuangnya walaupun kue bulannya sudah entah sampai dimana.





Traditional Mooncakes 
By Jenie Tjahja (adopted from Christine's Recipes, Traditional Mooncakes)


Prep time: 60 mins 
Cook time: 10 mins 
Yield: 12 
each 50 grams

Bahan:
100 gram         terigu
60 gram           golden syrup (bisa dibuat sendiri lihat notes)
½ tsp               air alkaline (air abu)
28 gram           minyak kacang (bisa diganti minyak sayur)
Isian:
420 gram         pasta teratai/kacang hijau/kacang merah (bisa beli jadi di TBK)
6 bh                 telur asin
1 sdm              cooking wine (optional, untuk merendam kuning telur asin)
Egg wash:
 1 bh                 kuning telur
2 sdm              putih telur


Method: 
  1. Campur golden syrup, air alkaline dan minyak hingga rata. Ayak terigu. Aduk rata hingga menjadi adonan. Jangan overmix. Tutup dengan plastik. Diamkan 40 menit.
  2. Campur kuning telur dengan cooking wine. Keringkan kuning telur dengan tissue dapur. Belah dua. Sisihkan.
  3. Timbang isian mooncake masing2 35 gram. Bulatkan. Sisihkan.  
  4. Panaskan oven 180oC.
  5. Siapkan olesan telur.
  6. Bagi adonan kulit mooncake menjadi 12 . Bulatkan. Tutup kembali dengan plastik.
  7. Ambil satu bulatan adonan. Pipihkan dengan bantuan 2 lembar plastik. Bolongi adonan isi masukkan kuning telur. Bulatkan kembali. Masukkan  bola isian ke dalam kulit. Bulatkan kembali lalu cetak dengan cetakan mooncake yg sudah di oles minyak tipis2 atau spray dengan pam cooking oil. Susun di loyang. Ulangi sampai adonan habis
  8. Panggang sekitar 10 menit. Keluarkan dari oven. Oles dengan telur. Panggang kembali hingga kecoklatan. 


Dinginkan lalu taruh di wadah kedap udara. Mooncake akan lembut dan mengeluarkan minyak dan mengkilat dalam waktu 1-2 hari.


Notes:
Homemade Golden Syrup
400 gram         gula pasir
200 ml             air
50 ml               air lemon, saring
Cara membuat:
(seperti membuat karamel, kuaskan pinggiran panci dengan air dingin untuk menghindari gula yg mengkristal di pinggiran panci ).
  1. Memakai panci stainless, masukan gula dan air. Masak dengan api medium. Jangan diaduk. Goyangkan panci agar gula dan air rata. Didihkan
  2. Masukkan air lemon. Didihkan kembali. Jangan diaduk. Kecilkan api. Lanjutkan sampai sekitar 45 menit sampai menjadi coklat muda dan mengental hampir seperti konsistensi madu. Bisa di simpan sampai setahun.
Sebelum masuk oven


Dengan cetakan yang besar, hasilnya terlalu tipis


Saya pun mencoba buat dengan cetakan kue bulan yang kakak saya sudah punya. Cetakan ini ada dua ukuran, yang besar dan yang kecil imut2 jadinya. Ketika saya mencoba cetak dengan cetakan yang besar, ternyata adonannya kurang sehingga kue bulannya jadi tipiiiiis dan lekuk-lekuk tepinya tidak terlihat. Walaupun agak sedih tapi lesson learnt dan untuk yang berikutnya saya pakai cetakan yang kecil dan kue bulannya jadi mungil2 lucu.

Dari rasa, ini tergantung dengan isian apa yang kita buat dan kita suka, tetapi menurut selera saya, telur yang kita sisipkan di kue bulan ini memang membuat rasa keseluruhan kue bulannya lebih kompleks dan lebih enak. Tapi ini tergantung dengan selera masing-masing orang. 











Pada akhirnya, menurut saya boleh banget untuk mencoba buat kue bulan dan bereksperimen dengan bentuk cetakan dan isiannya. Tentu saja sambil tetap membeli kue bulan dengan kulit putih garing yang belum bisa saya buat hehehe dan menerima pemberian kue bulan dari orang lain.